• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MEMBANGUN JEJARING UNTUK PENGEMBANGAN INSTITUSI

Saya  benar-benar merasakan bahwa melalui pengembangan jejaring yang memadai, maka pengembangan institusi akan dapat dilakukan secara maksimal. Menurut para ahli ilmu social, bahwa  dunia ini memang dibangun di atas jaringan. Siapapun yang memiliki jaringan yang sangat baik, maka dialah yang akan membangun dunia ini.

Menurut saya bahwa jejaring adalah pembuka untuk membangun dunia. Dia adalah kunci bagi sebuah pengembangan. Ibarat sebuah rumah, maka jejaring adalah kuncinya dan isinya adalah berbagai hal yang terkait dengan sumber dana, daya dan manusianya.

Tidak bisa dipungkiri betapa strategisnya pengembangan jejaring di dalam  membangun institusi. Menurut saya, bahwa jika seseorang ingin melakukan perubahan yang sangat mendasar dan penting, maka mau tidak mau dia haruslah memiliki jejaring yang sangat banyak.  Banyak atau sedikitnya jaringan ternyata berkorelasi dengan maju atau tidaknya institusi tersebut di tengah dinamika perubahan yang terus berlangsung.

Beberapa hari terakhir, kita  merasakan betapa jejaring menjadi penentu terhadap perubahan institusi yang kita inginkan.  Selama dua minggu terakhir, kita telah memasuki fase penentuan di dalam menggaet jejaring dengan funding luar negeri, yaitu Islamic Development Bank (IDB) dan juga CIDA, Kanada melalui paket program Local leadership for Development (LLD) atau yang dikenal sebagai Supporting for Islamic Leadership (SILe). Dua program ini ternyata datang di saat yang bersamaan.

Jika program LLD sudah disiapkan kira-kira dua tahun yang lalu, kemudian program IDB disiapkan kira-kira 3 tahun yang lalu dan secara efektif satu setengah tahun yang lalu, maka keduanya justru bergayung sambut pada saat yang bersamaan. Pada pertengahan bulan Oktober 2010, maka keduanya secara bersamaan melakukan penjajakan pelaksanaan program untuk pengembangan institusi.

Pada tanggal  16 Oktober 2010 dilakukan pertemuan di Jakarta dengan tajuk “Kick off Meeting” untuk menentukan jadwal pelaksanaan IDB Mission for Appraisal for development of IAIN Sunan Ampel,  dan kemudian tanggal 19-20 maka dilakukan kegiatan appraisal untuk melihat secara langsung tentang rencana implementasi IDB program. Sebagaimana telah saya tulis sebelumnya bahwa ada tiga orang yang datang di acara ini sebagai delegasi IDB, yaitu Mr. Badi Abdurrahman, Abdi Abdillah, dan Loeay A. Faruq dan kemudian juga dari Bappenas, Kementerian Keagamaan, Kementerian Keuangan dan sebagainya.

Sedangkan pada waktu yang hampir bersamaan, kira-kira pertengahan Nopember juga akan datang tim pemenang tender untuk pelaksanaan LLD dari Canada yang akan melakukan negosiasi tentang program-program yang akan dilaksanakan di Indonesia, khususnya di IAIN Sunan Ampel. Kedatangan mereka merupakan kelanjutan dari diskusi panjang dengan Mr. Reynaldi, representative CIDA di Indonesia yang telah berulangkali datang ke IAIN Sunan Ampel.

Saya menjadi sangat bergembira sebab program ini saling menunjang. Jika IDB lebih banyak anggarannya yang digunakan untuk pengembangan fisik, maka LLD justru untuk pengembangan SDM.  Oleh karena itu, dua program ini akan menjadi program yang sangat menarik bagi pengembangan IAIN Sunan Ampel ke depan sebagai center of excellence.

Melalui skema, pengembangan fisik yang memadai,  akan diperoleh pengembangan fisik kelembagaan yang sangat outstanding dan melalu capacity building, maka akan diperoleh pengembangan kelembagaan yang juga sangat baik. Dengan demikian, maka dua program ini akan saling mengisi antara satu dengan lainnya.

 Saya jadi teringat dengan ungkapan Jawa yang menyatakan “tumbu oleh tutup” yang artinya bahwa pengembangan jejaring dengan IDB akan menutup kekurangan IAIN Sunan Ampel dalam pengembangan fisik, dan program LLD akan menutup kekurangan IAIN Sunan Ampel dalam pengembangan SDM yang andal. Keduanya saling melengkapi untuk mengejar mimpi sebagai center of excellence.

Kita tentu harus bersyukur atas semua karunia ini, sebagai bagian dari kepasrahan kita kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa,  sambil terus berusaha agar ke depan IAIN Sunan Ampel akan terus maju.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini