• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

THE MOST WANTED PERSON: NOORDIN M TOP

Ketika penyiar Televisi atau tulisan di koran menyebut Noordin M Top secara lengkap, yaitu Noordin Mohammad Top, maka hati saya protes. Apakah pantas orang yang melakukan kekerasan sosial dengan bom dan membunuh orang yang tanpa dosa atau tidak tahu apa-apa tentang politik itu dapat diberikan sebutan Mohammad. Protes saya disebabkan oleh penyandang nama Mohammad seharusnya menjadi teladan manusia lainnya dalam ucapan, sikap dan tindakannya. Nama Kanjeng Nabi Mohammad saw terlalu suci untuk dinisbahkan dengan Noordin. Makanya lebih baik saya sebut Noordin Manusia Top saja.

Dalam minggu-minggu terakhir, nama Noordin menjadi sangat terkenal. Sebab semua media memberitakannya. Gerakan teror yang terjadi di Indonesia hampir tidak bisa dilepaskan dari peran Noordin di dalamnya. Ia  telah menjadi burung hantu dan burung pemakan bangkai yang menakutkan. Dan pastilah keberadaannya akan membuat orang menjadi takut. Para pemilik hotel, pasar swalayan, supermarket, instansi vital pemerintah dan bahkan orang kaya menjadi dag dig dug. Takut sekali dalam suatu waktu yang tidak terduga terkena gebuk si burung hantu ini.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Noordin selalu lolos dari pengejaran Densus 88 dan bagaimana modusnya sehingga yang bersangkutan terus tetap menjadi momok dan bayang-bayang ketakutan bagi masyarakat Indonesia. Pertanyaan ini pantas diungkapkan sebab jaringan Noordin sudah diketahui oleh aparat keamanan di Indonesia. Nah jika kemudian tidak bisa ditangkap, maka sekurang-kurangnya ada tiga faktor penyebabnya. Pertama, jaringan Noordin sangat rapi dan menyebar di seluruh Indonesia. Jaringan ini sudah terbentuk dalam waktu yang lama, yaitu ketika sama-sama berjuang untuk Afghanistan, Filipina Selatan, Thailand Selatan, kemudian kerusuhan Poso, Ambon dan beberapa wilayah lain. Jaringan ini memiliki kerangka ideologis yang sangat kuat dan saling menjaga kerahasiaannya.

Kedua, memiliki pengikut setia. Noordin memiliki kemampuan untuk mendidik calon teroris dengan sangat brilian. Proses pencucian otak untuk menjadi martir atau istilah mereka sebagai pengantin dapat dilakukan dengan cara dan substansi yang luar biasa. Kebanyakan pengantinnya adalah anak muda berusia 17-25 tahun. Mereka direkrut dari anak muda yang bisa saja sebelumnya memiliki masalah dan kemudian diperkenalkan dengan semangat jihad ofensif yang kemudian dicuci otaknya bahwa pelaku bom bunuh diri secara otomatis akan masuk surga.

Ketiga, antar sel saling melindungi. Jika salah satu anggota sel tertangkap, maka sel lainnya akan diselamatkan. Mereka siap mati di dalam rangka mempertahankan diri dan jaringan selnya. Inilah yang menyebabkan betapa sulitnya mengorek informasi dari jaringan Noordin yang tertangkap. Kesalahan dalam melakukan operasi 18 jam untuk membekuk Noordin dusun Beji, Desa Kedu, Temanggung Jawa Tengah adalah contoh bagaimana anggota sel ini mampu mengelabui aparat keamanan dan menciptakan suasana yang luar biasa sehingga seakan-akan yang diburu itu adalah Noordin.

Keempat, mereka terdiri dari orang-orang yang berani mati. Mati dalam jihad bagi kelompok ini sudah jelas pahalanya adalah surga. Maka kematian bukan sesuatu yang ditakuti akan tetapi justru dicari. Wajarlah jika mereka dengan tenang membawa ransel yang berisi bom bunuh diri dan dengan tenang pula mereka menjemput kematian.

Noordin M Top adalah sebuah fenomena bagaimana orang bisa melakukan kekerasan di luar batas kemanusiaan. Teror yang dilakukannya adalah yang disebut sebagai extra ordinary crime. Kriminalitas yang luar biasa. Noordin menyadari bahwa tidak akan bisa melakukannya sendiri, makanya dia akan terus melakukan rekruitmen anggota baru. Mereka adalah orang yang rela mati untuk Noordin. Dan kita tidak tahu untuk apakah mereka itu berbuat seperti itu.

Agama tentu untuk kebahagiaan dan kesejahteraan. Agama adalah untuk manusia. Jadi jika ada orang yang beragama dengan cara yang lain, maka bisa dipertanyakan keberagamaannya. Memang Noordin menjadi manusia dengan seribu pertanyaan.

Wallahu a’lam bi al-shawab.

Categories: Opini