• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

DUNIA DIBANGUN DI ATAS MIMPI

Ketika saya pulang dari Jakarta ke Surabaya, 10/09/2010, saya naik pesawat Garuda Indonesia Airways (GIA). Dan Alhamdulillah pemberangkatannya tidak didelay. Selama ini momok penerbangan di Indonesia adalah karena keterlambatan penerbangan. Pada hariitu saya memang harus di Jakarta karena dipercaya untuk menjadi Khatib Shalat Id di Masjid Istiqlal. Sebuah kehormatan yang luar biasa bagi seorang anak petani seperti saya untuk memberikan khotbah di Masjid Nasional, masjid Istiqlal, yang artinya masjid kemerdekaan. Masjid ini adalah impian besar Presiden Soekarno yang tempatnya sangat strategis di sebelahnya terdapat sungai dan berdampingan dengan gereja.

Mungkin saja di dalam pikiran Soekarno kala itu bahwa menempatkan masjid Istiqlal dikelilingi oleh sungai adalah  untuk memberikan terjemahan bahwa surganya Allah itu terdapat sungai yang airnya mengalir gemericik yang sangat jernih dan orang yang memandang menjadi sangat tertarik akan keindahannya. Surge memang digambarkan seperti itu. Sayangnya bahwa mimpin ini tidak terjadi sebab sungai yang diinginkannya sekarang tercemar oleh ulah manusia yang tidak memelihara kebersihan sungai.

Untuk membunuh waktu di pesawat maka say abaca Majalah Garuda, Edisi September 2010.saya tertarik dengan majalah ini sebab cover depannya bertema: “Abu Dhabi The Arabian Miracle”. Tentu saja saya tertarik sebab saya pernah singgai selama 4 jam di Bandara Internasional Abu Dhabi dalam perjalanan ke Mesir tahun 2009 yang lalu. Meskipun saya tidak sempat jalan-jalan di kota ini, Karena alas an penerbangan tentu saja, tetapi saya mencium bau keindahan dan kemoderenan Abu Dhabi dari Bandara Internasionalnya yang memang sangat indah dan bagus.  Saya masih ingat, jam rolex yang besar-besar seagai penunjuk waktu di bandara itu. Jam merek Rolex di Indonesia masih termasuk benda mahal.

Abu Dhabi sebelum ditemukan minyak tahun 1970-an, hanyalah desa nelayan yang menghampar di gundukan pasir. Akan tetap empat dasar warsa berikutnya sudah menjadi kkota yang sangat modern dengan aneka pusat perbelanjaan, taman-taman kota dan pusat bisnis yang sangat menggiurkan. Di bawah kepemimpinan Sheikh Zayed, maka Abu Dhabi menggeliat untuk mengembangkan kota gurun pasir menjadi pusat perhatian dunia. Dalam 20 tahun ke depan, Abu Dhabi akan menjadi kota dengan hotel- hotel yang modern, gedung pencakar langit, taman dan distrik budaya dengan berbagai museumnya dan sebuah kota dengan tingkat emisi no.

Melalui kekayaannya, $25 miliar, maka Abu Dhabi dapat dikembangkan dengan cepat. Melalui proses desalinisasi air lautnya, maka Abu Dhabi menanam sebanyak 16 juta pohon kurma. Dan bayangkan setiap pohon kurma menghabiskan air 150 liter perhari. Kemudian salah satu ikon budayanya adalah masjid al Zayed yang dirancang untuk menyaingi Taj Mahal. Dengan marmer berwarna susu dan emas 24 karat dan pilar-pilar yang dihiasi dengan mutiara serta lampu-lampu gantungnya yang sangat indah, maka memastikan bahwa masjid ini adalah sebuah monument budaya yang tidak ternilai harganya.

Saya lalu teringat dengan masjid-masjid di Mesir yang sangat monumental. Besar dengan arsitektur campuran Turki dan Mesir tersebut juga dirancang dengan gaya yang sangat indah. Semuanya menggambarkan bahwa dibalik keindahan masjid itu terdapat pikiran besar yang secara sengaja dituangkan di dalam bangunan-bangunan masjid-masjid tersebut.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Majalag Garuda, maka Syeikh Zayed menyatakan: “saya sering bermimpi”. Dan untuk merealisasikan mimpinya itu, maka dia gandeng berbagai lembaga internasional untuk mewujudkan mimpinya. Dan meskipun dia meninggal, mimpi itu tidak mati bersamanya. Sebab generasi penerusnya kemudian melanjutkan mimpi-mimpi besarnya. Putra tertuanya, Khalifah bin Zayed kemudian melanjutkan pembangunan Abu Dhabi, sehingga setara dengan kota-kota modern di dunia.

Jadi memang benar, bahwa dunia dibangun di atas mimpi. Siapa yang memiliki mimpi, maka dialah yang akan mampu membangun dunia ini. Tentu saja mimpi itu harus diwujudkan dalam kenyataan-kenyataan. Mimpi adalah setengah cita-cita. Setengah cita-cita adalah setengah usaha, setengah usaha adalah setengah keberhasilan. Jadi mimpi adalah setangah keberhasilan.

Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini