MAKNA WEBOMETRICS BAGI IAIN SA
Kemarin, 21/07/2010, saya merasakan kegembiraan yang luar biasa, bukan karena capaian individu akan tetapi karena capaian institusi yang menurut saya patut diapresiasi oleh siapapun. Kira-kira jam 11.47 wib, ada sms yang menyatakan: “we are now ranked as the 6023th university in Webometrics and the 48th in Indonesia”. Semula sms itu nggak saya kenali, sebab nomornya tidak ada di dalam memori HP saya. Akan tetapi kemudian ada sms lagi yang pesannya sama, dan ternyata sms itu datang dari Atik Chairiati, Tim Web IAIN Sunan Ampel. Rupanya, dia memiliki nomor baru.
Informasi tersebut lalu saya sampaikan kepada Pembantu Rektor III, Prof. Saiful Anam, untuk melacak berita tersebut. Dan Alhamdulillah bahwa informasi tersebut ternyata benar, sebab memang Web IAIN Sunan Ampel ternyata memang menduduki rangking 6023 dunia dan rangking 48 Indonesia. Kenyataan ini tentu membuat kami merasa sangat berbangga bahwa web IAIN Sunan Ampel ternyata memperoleh pengakuan internasional yang sangat prestisius.
Bisa dibayangkan bahwa kerja Tim Web IAIN Sunan Ampel dalam waktu enam bulan terakhir ternyata memperoleh pengakuan yang sangat meyakinkan. Di awal tahun ini, rangking web IAIN SA berada di urutan ke 7717 dunia dan rangking 57 Indonesia. Akan tetapi dalam waktu yang relative singkat ternyata terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Kegembiraan itu juga menjadi semakin lengkap, sebab jika di awal tahun ini IAIN SA –sebagai PTAIN—sendirian di rangking webometrics, maka di pertengahan tahun ini ternyata ada tiga lainnya, yaitu UIN Malang di rangking 8325, UIN Jogyakarta di rangking 6687 dan UIN Jakarta di rangking 7998. Hal ini saya rasa adalah prestasi tersendiri bagi PTAIN di bawah Kementerian Agama.
Melalui kenyataan masuknya beberapa PTAIN di dalam rangking webometrics juga sebagai indikasi bahwa PTAIN sesungguhnya sudah tidak lagi gagap teknologi. Secara khusus di IAIN SA, sebagai indikasi yang tampak jelas adalah ketika saya menguji skripsi mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Saya harus mengapresiasi terhadap para mahasiswa PMI tersebut sebab ternyata mereka mampu membuat power point yang sangat baik. Dan ketika saya tanya, apakah yang bersangkutan membuat sendiri, ternyata dinyatakan bahwa memang mereka diajari khusus untuk menyiapkan bahan presentasi untuk ujian skripsinya.
Membuat power point tentu bukan hal yang aneh bagi sebagian mahasiswa PTU, apalagi mereka yang berada di jurusan teknologi informasi, sistem informasi, dan sebagainya. Akan tetapi bagi mahasiswa IAIN tentunya hal ini merupakan gambaran yang nyata, bahwa mahasiswa PTAIN tidak lagi bisa dianggap sebagai gagap teknologi. Melihat tampilan powerpoint tersebut, maka saya menyatakan bahwa mereka sudah memiliki kemampuan presentasi melalui ICT dengan sangat memadai.
Tahun ini, IAIN SA juga akan menyelenggarakan pendidikan teknologi informasi bagi seluruh mahasiswa angkatan tahun 2009/2010. Melalui kerjasama dengan Microsoft, IAIN SA memiliki DAT program. Program ini dirangcang secara khusus untuk mendidik mahasiswa IAIN SA agar memiliki kemampuan dasar ICT dan kemudian memperoleh sertifikat Microsoft. Jadi, mahasiswa IAIN SA akan memiliki lembar kompetensi tambahan selain ijazahnya, yaitu sertifikat keahlian computer yang diabsahkan oleh Microsoft, sebuah lembaga internasional yang sangat kesohor.
Prestasi ini tentu saja bukan capaian individu. Akan tetapi merupakan capaian bersama. Tidak ada keberhasilan yang dicapai hanya oleh seorang saja. Setiap keberhasilan pasti merupakan sebuah rangkaian kerja bersama melalui pemihakan, kerja keras dan cerdas, dan konsistensi. Untuk mencapai keberhasilan tentu saja dibutuhkan kebijakan yang mendukung seluruh upaya untuk mencapai tujuan itu. Dukungan kebijakan yang berakibat pada ketercukupan anggaran dan ditindaklanjuti dengan kerjakeras, kebersamaan dan konsistensi ternyata bisa menjadi key word untuk memperoleh pengakuan.
Manusia memang membutuhkan pengakuan. Dan di era modern ini, maka institusi juga membutuhkan pengakuan. Maka, pengakuan internasional melalui Webometrics tentunya bisa menjadi penyejuk dahaga prestasi yang sungguh-sungguh dibutuhkan.
Oleh karena itu, menjadi layak jika saya selaku pimpinan IAIN Sunan Ampel menyatakan “congratulation for our achievement. We are the TEAM, Together Everyone Achieve More”.
Wallahu a’lam bi al shawab.