IAIN SUNAN AMPEL PUN MIMPI WEBOMETRICS
Peringkat Webometrics tahun 2009 tentang perguruan tinggi di Indonesia memberikan gambaran tentang bagaimana posisi perguruan tinggi Indonesia dalam penilaian Webometrics. Pada bulan Januari 2009 peringkat PT Indonesia adalah sebagai berikut: UGM, ITB, UI, Universitas Gunadarma, ITS, STT Telkom, UK Petra, IPB, Unibraw, UNS, Unair. Kemudian pada bulan Juli 2009, maka peringkatnya adalah: UGM, ITB, UI, UK Petra, Universitas Gunadarma, UNS, Unair, ITS, IPB, Unibraw, UMS.
Dari sebanyak 10 PT di Indonesia ternyata memang belum ada satu pun PTAI yang masuk ke dalam peringkat Webometrics khusus untuk PT Indonesia. Padahal kita sudah memiliki UIN Jakarta, UIN Jogyakarta yang tentunya jauh lebih bagus tampilan teknologi informasinya dibanding dengan PTAIN lainnya. Itu berarti bahwa content teknologi informasi PTAI terkait dengan standart penilaian Webometrics masih belum layak masuk ke dalam 10 besar PT Indonesia.
Memang harus diakui bahwa PTAI di bawah naungan Depag masih baru dalam menapaki dunia maya. Baru tahun 2000-an PTAI memasuki arena ini. Tentu hal ini sangat jauh dibandingkan dengan PT yang berada di bawah naungan Diknas dalam penerapan teknologi informasi. UIN Jakarta baru di tahun 2000-an mengembangkan Teknologi Informasi, sedangkan yang lain justru barusan saja. IAIN Sunan Ampel secara resmi mengakses teknologi informasi baru pada tahun 2006 ketika sudah mengembangkan jaringan Fiber Optic antar gedung atau fakultas. Dan conten lainnya justru baru dikembangkan di tahun 2007. Perkembangan teknologi informasi memang sangat lambat. Bisa dibayangkan baru di tahun 2009 content untuk sistem akademis dapat diakses secara sempurna bahkan bisa masuk dalam jaringan Short Message System (SMS) on line. Sistem informasi yang relatif memadai tersebut diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Muhammad M. Basuni, 29 Juli 2009.
Jika UK Petra butuh waktu 5 tahun untuk mengembangkan teknologi informasi dengan berbagai contennya sehingga bisa masuk ke dalam jaringan PT berkualitas dalam penilaian Webometrics, maka IAIN Sunan Ampel tentunya juga membutuhkan waktu 6-7 tahun lagi untuk bisa masuk dalam peringkat Webometrics, berapapun peringkatnya.
Masuk peringkat PT berkualitas tentunya menjadi impian semua pengelola PT. Makanya semua komponen dari civitas akademika IAIN Sunan Ampel juga harus mendukung agar mencapai target tersebut. Jika tidak maka kita tidak akan pernah punya kebanggaan tentang lembaga pendidikan kita ini. Semuanya harus memiliki need for achievment –sebagaimana konsepsi David Mc-Leland—bahwa dorongan berprestasi dapat menjadi pendorong seseorang untuk meraih kesuksesan.
Agar dapat meraih prestasi nasional bahkan internasional, maka menggerakkan civitas akademika IAIN Sunan Ampel agar melek teknologi informasi harus terus dipacu. Salah satunya adalah dengan menggandeng Microsoft dalam rangka pengembangan teknologi informasi. Selain itu juga melakukan berbagai aktivitas untuk mendorong semua komponen lembaga ini agar menjadi lebih sensitif terhadap teknologi informasi. Hanya dengan cara ini, maka mimpi akan bisa diraih.
Wallahu a’lam bi al-shawab.