• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MEMBANGUN TRADISI KERJA KERAS DAN CERDAS

Dalam suatu kesempatan, Nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa “Innamal a’malu bin niyat, wa innama likulim riin ma nawa.” Hadist Nabi Muhammad saw, ini dalam banyak hal mengilhami pribadi muslim bahwa niat sangat menentukan dalam melakukan tindakan macam apapun.  

Kerja adalah kewajiban. Kerja adalah ibadah. Kerja adalah amal perbuatan. Sebagai pribadi Muslim, maka harus diyakini bahwa kerja tidak hanya berdimensi keduniawian tetapi juga mengandung aspek keukhrowian. Ada kewajiban dan ibadah. Oleh karena itu, jika seseorang bisa memadukan keduanya, maka setiap kerja mengandung dimensi pengabdian kepada diri, manusia lain dan juga Tuhan Yang Maha kuasa.

Sebagai bagian dari sebuah institusi –di mana kita bekerja—maka kita lalu memiliki kewajiban, amal perbuatan dan juga ibadah ketika kita melakukan sesuatu terkait dengan institusi kita. Jadi, kita mesti mengerahkan segenap niat kita untuk mengembangkan institusi kita itu.

Institusi macam apapun harus memiliki seperangkat visi dan misi yang akan dicapai dalam waktu yang ditentukan atau sesuai dengan Rencana Pengembangan Jangka Pendek, Menengah dan Panjang  institusi. Untuk  mencapai visi dan misi dimaksud tentulah dimulai dari  bagaimana mengembangkan tradisi kerja di antara semua elemen di dalam institusi. Persoalan  yang sangat mendasar adalah bagaimana mengubah pikiran manusia dari hanya bekerja apa adanya menjadi bekerja secara maksimal dan cerdas untuk kepentingan pengembangan institusi. Perubahan mindset tentu bukan persoalan sederhana. Ia menyangkut seluruh sistem kesadaran dan pemahaman seorang individu untuk bekerja secara inovatif dan kreatif. Tentu untuk mencapai keadaan ini diperlukan berbagai penyadaran agar seorang individu mau berubah.

Yang sesungguhnya diperlukan di dalam kerangka mengembangkan sebuah institusi adalah kerja keras dan cerdas. Kerja keras dan cerdas itu berarti bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara kreatif dan inovatif.  Seseorang akan berusaha untuk mencapai apa yang ditugaskan kepadanya. Dia akan bekerja untuk mencapai visi dan misi yang diemban oleh institusinya. Untuk bekerja keras dan cerdas, maka seseorang harus didasari oleh niat yang ikhlas. Niat akan menentukan terhadap apa yang akan dikerjakannya.

Di dalam kerangka mengembangkan institusi maka orang yang bekerja di dalamnya mestilah  mengetahui apa yang akan dicapainya, apa tujuannya. Di dunia  sosiologis dikenal sebuah  konsep yang disebut sebagai rasionalitas bertujuan. Artinya seseorang melakukan sesuatu sesuai dengan tujuannya. Oleh karena itu selalu terdapat motif-motif seseorang di dalam melakukan suatu tindakan. Dalam hal niat tersebut, maka ada sesuatu yang sangat kuat untuk memotivasi seseorang dalam  melakukan tindakan. Yaitu tindakan untuk mencapai tujuan institusi yang tergambar di dalam visi dan misinya. Terkait dengan IAIN Sunan Ampel maka visi itu tergambar di dalam ungkapan ”sebagai pusat pengembangan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner yang unggul dan kompetitif”.  Dengan demikian seluruh kerja keras dan cerdas harus diarahkan untuk mencapai visi ini.

Kerja keras harus mengandung kerja inovatif, sebab untuk mencapai visi yang sedemikian tinggi tidak bisa hanya dicapai dengan kerja biasa saja. Kerja  inovatif menghendaki sebuah kerja yang cerdas. Bekerja dengan menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan. Seseorang harus melakukan tindakan yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya. Secara sosiologis ada yang disebut sebagai tindakan rasional instrumental, yaitu melakukan tindakan seefektif dan seefisien mungkin. Bekerja efektif dan efisien artinya terfokus pada tujuan yang akan dicapai. Bekerja yang dipandu oleh konsep semakin cepat dan tepat akan semakin baik.

Untuk menjadi institusi pendidikan dengan visi di atas, maka segenap elemen di lembaga tersebut harus menjadi sumber daya manusia yang memiliki komitmen untuk bekerja keras dan cerdas, sehingga tujuan mengembangkan lembaga yang kompetitif dan unggul bukan hanya sebagai visi di atas kertas tetapi juga mengejawamtah di dalam perkembangan lembaga tersebut.

Jadi, seluruh civitas akademika IAIN Sunan Ampel mestilah berubah, yaitu dari bekerja biasa dan apa adanya menjadi bekerja keras dan cerdas.

Wallahu a’lam bi al-shawab  

Categories: Opini