• November 2024
    M T W T F S S
    « Oct    
     123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    252627282930  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

MEMBANGUN NASIONALISME MELALUI PRAMUKA

Pagi tadi, 21/11/2011, saya mengikuti upacara pembukaan Perkemahan Wirakarya X PTAI di Kampus IAIN Ambon. Acara ini diikuti oleh sebanyak 52 PTAIN dan beberapa peserta dari PTN dan PTS di Ambon serta dari siswa SMA, MAN dan SMK di Ambon. Kegiatan tahunan ini merupakan program Kementerian Agama RI di dalam kerangka untuk mengembangkan kepramukaan di PTAI.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Agama, Dirjen Pendidikan Islam, sebagian besar Pimpinan PTAIN, Gubernur Propinsi Ambon dan jajaran pemerintahan Propinsi Ambon, dan pejabat kementerian Agama. Acara ini dibuka oleh Wamenag di tengah panas terik matahari yang menyengat. Namun demikian, acara ini sangat semarak sebab disertai dengan pagelaran tarian tradisional dan drumband yang menawan.
Semenjak dahulu, kepramukaan merupakan organisasi yang selalu berada di dalam nuansa independen. Hampir tidak dijumpai di masa lalu hingga sekarang, organisasi kepramukaan ini terkooptasi ke dalam dunia politik praktis. Sebagai wadah pembinaan para pemuda, maka pramuka sudah memberikan bukti tentang eksistensi dirinya di tengah pergulatan dunia kepemudaan hingga sekarang.
Jika kita cermati, maka melalui Dasa Darma yang menjadi pijakan gerakan pramuka, dapat ditemui konsepsi yang sangat mendasar tentang kecintaan kepada bangsa, semangat nasionalisme, kemandirian, kreativitas, kejujuran, komitmen dan semangat bekerja keras. Menjadi pramuka identik dengan menjadi pemuda Indonesia yang mencintai tanah airnya dengan segenap karya dan pengabdian kepadanya.
Itulah sebabnya di dalam sambutannya, Wamenag, menyatakan bahwa pramuka bisa menjadi wadah bagi pembentukan jiwa nasionalisme dan kebangsaan. Melalui gerakan pramuka juga akan tertanamkan jiwa dan semangat gotong royong dan penghargaan kepada kebinekaan yang ada di Indonesia. Melalui gerakan pramuka, maka akan ditemui sikap yang menghargai antara satu dengan lainnya. Di dalamnya tidak ada sekat agama, suku bangsa, budaya dan sebagainya. Semua menyatu di dalam darma kepada nusa dan bangsanya.
Pramuka adalah wadah bagi pembentukan jiwa nasionalisme. Melalui acara perkemahan seperti ini, maka akan tertanam jiwa kebersamaan, gotong royong dan kerjasama antara satu dengan lainnya. Tidak ada jiwa individu sebab semuanya dilakukan secara kolektif kebersamaan. Oleh karena itu, pramuka merupakan medium yang sangat cocok bagi pemuda Indonesia untuk mempraktikkan jiwa dan semangat kebersamaan yang sesungguhnya sudah menjadi modal bagi masyarakat Indonesia.
Dewasa ini kita sedang menapaki transformasi menuju modernitas dengan segala implikasinya. Di antara yang mengedepan adalah sikap individu yang semakin mengembang. Di mana-mana banyak kita jumpai pembicaraan tentang “aku”dan bukan pembicaraan tentang “kita.” Dunia “kita” semakin tereduksi oleh dunia “aku” yang semakin menonjol. Makanya, problem kita sekarang adalah bagaimana mengedepankan kembali dunia “kita” yang semakin cenderung menghilang tersebut.
Modernitas yang berbasis pada filsafat kehidupan yang cenderung materialistik dan individualistik ternyata tidak sepenuhnya relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang bermodalitas kebersamaan dan paguyuban. Masyarakat Indonesia sebenarnya lebih cenderung kepada kehidupan yang tergambarkan di dalam konsepsi paguyuban tersebut. Nilai dasar gotong royong atau kebersamaan itulah yang sebenarnya diemban oleh gerakan pramuka di dalam berbagai programnya.
Melalui gerakan pramuka, maka akan didapatkan proses pembelajaran yang sangat mendasar, yaitu tentang tumbuhkembangnya semangat nasionalisme dan kebangsaan yang bertali temali dengan pengembangan sikap kebersamaan, dedikasi tinggi, loyalitas dan kreativitas yang kelak tentu akan berguna bagi kehidupan nyata di masyarakat.
Dengan demikian, gerakan pramuka sesungguhnya bisa menjadi medium untuk pendidikan karakter yang sesungguhnya sangat diperlukan di era perubahan sosial yang berhimpitan dengan transformasi modernisasi yang tidak akan bisa ditolak. Di tengah perubahan demi perubahan sosial tersebut, maka pramuka menawarkan solusi pendidikan jati diri bangsa yang sangat signifikan.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini