• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

CREATIVE MINORITY UNTUK PERUBAHAN (1)

CREATIVE MINORITY UNTUK PERUBAHAN (1)
Kata Creative Minority tentu bukan barang baru. Kata ini sudah sangat dikenal di kalangan sosiolog pembangunan dan para ahli yang mengamati perubahan sosial dalam berbagai aspeknya. Bisa di birokrasi, organisasi, institusi dan sebagainya. Jadi sudah lazim digunakan untuk menggambarkan betapa pentingnya creative minority ini di dalam proses perubahan.
Perubahan merupakan kata kunci di dalam kehidupan. Bahkan ada yang menyatakan bahwa yang abadi adalah perubahan. Hal ini untuk menggambarkan tentang betapa dahsyatnya kata perubahan tersebut di dalam kehidupan manusia. Secara sosiologis memang ada perubahan yang bercorak evolusioner dan ada yang revolusioner. Perubahan yang gradual dan pelan-pelan memang dikaitkan dengan upaya manusia atau masyarakat dan pemerintah di dalam melakukan perubahan untuk menemukan tujuan kehidupan melalui pembangunan.
Sedangkan perubahan secara revolusioner merupakan perubahan yang sangat cepat dan dilakukan melalui hal-hal yang extra ordinary, misalnya peperangan, bencana atau lainnya. Peristiwa entropi memang bisa saja terjadi di mana dan kapan saja. Misalnya meletusnya Gunung Krakatau atau meletusnya Gunung Tambora, maka akan menyebabkan perubahan tidak hanya pada skala kemanusiaan akan tetapi juga iklim dan kehidupan secara umum.
Di dalam perubahan itu, terutama yang menyangkut dunia organisasi, institusi atau birokrasi dan pemerintahan, maka selalu ada yang disebut sebagai Creative Minority. Mereka adalah tim kreatif yang memiliki gagasan yang cerdas untuk melakukan upaya-upaya bagi perubahan sosial tersebut. Tim kreatif inilah yang sesungguhnya memiliki ide-ide kreatif untuk melakukan perubahan baik yang bersifat gradual maupun cepat. Jadi keberadaan mereka sangat menentukan terhadap bagaimana masa depan perubahan itu dan akan bermuara kemana perubahan tersebut.
Mari kita lihat beberapa contoh tentang creative minority di dalam sejarah kehidupan umat manusia. Nabi Muhammad saw melakukan perubahan besar di dalam kehidupan bangsa Arab dan terus berpengaruh bagi masyarakat dunia. Adakah tim kreatif yang mendampingi Nabi Muhammad saw di dalam proses perubahan sosial. Saya kira ada. Jika dilihat di sana, maka ada “Assabiqunal awwalun”. Mereka adalah orang-orang pertama yang masuk Islam. Terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar. Mereka adalah sekelompok orang yang menjadi pilar bagi kemajuan penyebaran Islam. Mereka adalah orang-orang yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw akan menjadi orang pertama yang memasuki surganya Allah. Jumlahnya memang sebanyak 40 orang dan di antaranya ada sebanyak 25 orang berusia di bawah 30-an tahun. Di antara mereka misalnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash shiddiq, Umar ibn Khattab, Ustman ibn Affan, Zubair ibn Awwam, Abdurahman bin Auf, Saad ibn Abi Waqash, Thalhah ibn Ubaiddillah, Khadijah, Aisyah dan lain-lain. Mereka adalah orang yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad saw dan menjadi pendamping setia beliau di dalam proses penyebaran Islam.
Saya memang sengaja memasukkan kaum Assabiqunal awwalun ini ke dalam kategori creative minority sebab saya memiliki keyakinan terhadap apa yang dilakukan dalam banyak pengalaman kehidupannya bersama Nabi Muhammad saw. Saya berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad saw tentu sering berdiskusi untuk melakukan perubahan-perubahan sosial itu. Bahkan ketika Nabi Muhammad saw merumuskan Piagam Madinah yang legendaris itu, maka Beliau pastilah melakukan serangkaian diskusi atau musyawarah dengan sahabat-sahabatnya. Para sahabatnya inilah yang memberikan pandangan dan menemani Beliau di kala Beliau sedang menghadapi masalah yang sangat berat. Di kala paman Beliau, Abu Thalib dan Khadijah wafat, maka para sahabatnya itulah yang menghiburnya. Selain tentu adalah peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang diberikan oleh Allah kepada Junjungan kita Nabi Muhammad saw sebagai bentuk kasih sayang Allah.
Dengan demikian, creative minority itu sesungguhnya menjadi “penentu” di dalam perubahan-perubahan sosial yang terjadi. Di dalam pandangan saya, bahwa selain Nabi Muhammad saw memperoleh wahyu dari Allah untuk menyelesaikan masalah-masalah keumatan, maka Nabi Muhammad saw tentu juga mendiskusikannya dengan para sahabatnya. Apalagi Nabi Muhammad saw adalah teladan dalam melakukan musyawarah untuk urusan dunia. “wa amruhum syura bainahum”.
Di dalam kehidupan ini, saya juga memiliki pandangan, bahwa pikiran banyak orang itu lebih baik dibandingkan dengan pikiran seseorang atau individu. Di dalam pikiran banyak orang tentu mengandung ada banyak perspektif dan pandangan, sehingga akan terjaga komprehensivitasnya. Jika di dalam pikiran seseorang hanya akan menampilkan dimensi yang dianggapnya relevan, maka di dalam banyak pikiran orang tentu akan ada banyak dimensi yang dipandangnya relevan. Itulah sebabnya seorang pemimpin harus banyak mendengar dari orang sekelilingnya. Bukan selalu dijadikan sebagai rujukan utama, akan tetapi untuk memperkaya pandangan dan pemikiran. Sebab ujung akhir dari keputusan atau judgment yang dihasilkannya adalah keputusan pimpinan.
Creative minority haruslah orang yang benar dan jujur. Bukan mereka yang hanya berlaku Asal Bapak Senang (ABS). mereka memang benar-benar orang yang berdedikasi untuk kepentingan rakyat dan bukan hanya mementingkan kepentingan golongan apalagi pribadi. Dengan demikian, yang diharapkan bahwa keputusan yang diambil oleh pimpinan tertinggi tentu didasari oleh pandangan atau pikiran yang jernih berbasis pada kemampuan penalaran, emosional, sosial dan bahkan spiritual.
Jadi kehadiran creative minority tentu sangat menentukan terhadap arah kebijakan ataupun keputusan seorang pemimpin dengan catatan bahwa semua keputusan yang dihasilkannya merupakan keputusan yang memihak kepada kepentingan rakyat. Perubahan apapun tentu harus diarahkan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat itu.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..