• December 2025
    M T W T F S S
    « Nov    
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  

Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

(My Official Site)

KEMAH PEMUDA LINTAS AGAMA UNTUK WUJUDKAN KERUKUNAN

KEMAH PEMUDA LINTAS AGAMA UNTUK WUJUDKAN KERUKUNAN
Kerukunan agama bukanlah sesuatu yang diberikan akan tetapi adalah pencapaian. Kerukunan beragama bukanlah diperoleh tanpa usaha keras, akan tetapi kerukunan beragama merupakan upaya yang terus menerus untuk memperolehnya.
Hari Kamis, 10 Nopember 2016, saya diminta oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), Feri Meldy, PhD., untuk memberikan pencerahan dan sekaligus menutup acara Kemah Pemuda Lintas Agama di Puncak Bogor. Acara ini diselenggarakan sebagai kegiatan rutin untuk mempertemukan berbagai pemuda lintas agama dalam satu event “kemah” yang dilakukan setiap tahun. Acara ini dihadiri oleh kepala bagian pada PKUB, para Kasi Kerukunan Umat Beragama dan Hukum se Indonesia dan juga pemuda lintas agama dari seluruh Indonesia.
Di dalam sambutan kesan dan pesan yang disampaikan oleh peserta, dari Kalimantan Selatan, disampaikan bahwa perkemahan seperti ini sangat bermakna bagi para pemuda. Jika selama ini mereka tidak saling mengenal satu sama lain, maka dengan perkemahan ini mereka merasa menjadi satu. Mereka bergaul selama beberapa hari tanpa membedakan etnisnya, bahasanya, sukunya dan agamanya. Mereka menjadi satu dalam kehidupan sebagai bangsa Indonesia. Melalui kemah pemuda ini, mereka menjadi saling memahami perbedaan dan persamaan lalu kemudian bisa membentuk kesatuan dan persatuan.
Di dalam sambutan, saya sampaikan bahwa pidato peserta putri dari Kalimantan Selatan ini adalah pidato terbaik dalam kerukunan umat beragama, bahkan mengalahkan pidatonya Pak Mudhofir, Kabag Kerukunan Umat Beragama. Sebuah pidato yang bisa menyentuh perasaan kita sebagai bangsa Indonesia. Apa yang dirasakan oleh para pemuda sebagaimana sambutan peserta itu, merupakan kenyataan riil yang dihadapi dan dirasakan oleh para pemuda lintas agama.
Selain itu saya juga menyampaikan beberapa pesan bagi anak-anak muda ini. Pertama, saya mengapresiasi kegiatan Kemah Pemuda Lintas Agama ini dan berharap agar dijadikan sebagai agenda tahunan dan ditempatkan di seluruh kawasan Indonesia secara bergantian. Mereka tidak hanya merasakan atmosfir Jakarta saja, akan tetapi juga wilayah lain di Indonesia. Agar diperhitungkan waktunya bukan di musim penghujan, sehingga semua acara out bound bisa diselenggarakan secara optimal.
Kedua, para pemuda adalah calon pengganti generasi seniornya. Para pemudalah yang ke depan akan menjadi pemimpin bangsa ini. Bagi yang sudah berusia di atas 55 tahun, tentu ke depan akan menanggalkan jabatan public dan saya berkeyakinan bahwa penggantinya adalah para generasi muda. Oleh karena itu, para pemuda harus meyakinkan kami, bahwa para pemuda akan menjadi pengganti kami yang tepat.
Para pemuda tidak akan menggeser kakinya untuk beralih dari komitmen untuk menegakkan empat consensus kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebinekaan. Para pemuda harus meyakinkan kami bahwa ke depan Negara ini akan terus berada di dalam bingkai consensus kebangsaan ini. Makanya, Kemah Pemuda Lintas Agama, Dialog Antar Umat Beragama dan sebagainya merupakan momentum untuk berlatih dan berupaya agar kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa tersebut akan terus dibina, diupayakan dan dihasilkan.
Dewasa ini sedang terjadi perubahan sosial yang sangat cepat dan juga perubahan budaya yang luar biasa. Cultural attack dan social attack itu datang silih berganti. Budaya luar dan perubahan global terus mendera kehidupan kita. Makanya, para pemuda harus mampu memilah dan memilih. Kita harus hati-hati di dalam mengikuti arah perubahan tersebut. Jangan sampai kita terjerembab dalam masalah yang akan menghancurkan kebersamaan kita sebagai bangsa.
Ketiga, era sekarang disebut sebagai era Cyber War, yaitu pertarungan ide, gagasan dan informasi melalui media. Di dalam Cyber War ini, maka yang ditonjolkan adalah disinformasi, fitnah, provokasi, pembunuhan karakter, kebencian, penistaan, dan segala tindakan yang dapat dikategorikan sebagai hate speech. Di tengah perang media informasi ini, maka saya sungguh-sungguh berharap agar semuanya saja tidak terkecuali untuk mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik. Jika menerima atau membaca informasi agar dicheck dan recheck, jangan sampai kita terprovokasi. Terutama menyangkut relasi antar umat beragama agar kita hati-hati di dalam mengikuti arus lalu lintas informasi agar kita tidak terjerembab di dalam arus simpang siur informasi dimaksud.
Media sosial yang tidak terkontrol akan bisa membuat disintegrasi bangsa. Media sosial akan bisa membuat hubungan antar umat beragama menjadi rusak binasa. Oleh karena itu agar para pemuda lintas agama memahami betul bahwa ada sebagian kecil masyarakat Indonesia yang ingin memecah belah kebangsaan kita, dengan menggunakan isu kepemimpinan, agama, ekonomi dan sebagainya. Melalui kesadaran yang tinggi terhadap realitas seperti itu, maka rasanya kita akan terhindar dari silang sengketa.
Jadikan momentum acara Kemah Pemuda Lintas Agama yang bertepatan waktunya dengan peringatan Hari Pahlawan ini sebagai sarana untuk membangun kebersamaan, kesatuan dan persatuan bangsa. Kebinekaan adalah sunnatullah yang azali sifatnya.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Categories: Opini
Comment form currently closed..