TENAGA PENDIDIK SEBAGAI AGEN KEMAJUAN
Memang harus diakui bahwa di era modern dan era teknologi informasi ini, maka sumber belajar itu menjadi sangat bervariasi. Artinya sumber belajar itu tidak hanya guru akan tetapi juga internet dengan segala kehebatan dan kekurangannya.
Di era teknologi informasi ini, maka internet menjadi dewa baru di dalam kaitannya dengan sumber pengetahuan. Melalui teknologi ini maka dengan sangat mudah dan cepat orang akan dapat mengakses informasi. Makanya bisa dinyatakan bahwa internet is the power. Internet di dalam dirinya terdapat kekuasaan. Yaitu kekuasaan untuk menjadi sumber informasi yang cepat dan mudah.
Akan tetapi disebabkan oleh realitas bahwa internet adalah sesuatu yang impersonal, maka kehadiran internet terkadang membawa masalah. Dengan demikian, maka kehadiran internet harus diikuti dengan kesepahaman tentang kemadaratan internet tersebut. Jangan sampai teknologi informasi ini justru menjadi penyebab bagi kemadaratan bagi sebuah generasi.
Tenaga pendidik adalah orang yang memiliki kesadaran untuk mengembangkan pendidikan. Bahkan secara ekstrim saya nyatakan bahwa maju atau mundurnya kualitas lembaga pendidikan, akan sangat tergantung kepeda para tenaga pendidiknya. Disebabkan oleh pandangan semacam ini, maka posisi tenaga pendidik menjadi sangat strategis.
Di antara alasan mengapa tenaga pendidik memiliki peran strategis adalah: pertama, mitra didik tidak hanya membutuhkan informasi yang dibutuhkan, akan tetapi juga bagaimana memilah dan memilih mana informasi yang relevan dengan kepentingan pendidikan dan pengajaran. Ada banyak informasi yang berseliweran di sekeliling kita, akan tetapi harus diambil mana informasi yang paling usefullness. Sebab tidak semua informasi bermanfaat dan berguna bagi masyarakat pembelajaran. Tenaga pendidiklah yang kemudian menjadi mediator untuk memberikan justifikasi bagi kepentingan perolehan informasi tersebut.
Kedua, tenaga pendidik adalah motivator penting di dalam proses pembelajaran. Di dalam hal ini, maka peran guru atau dosen menempati posisi sentral di dalam proses pembelajaran. Jika diibaratkan, maka seorang murid adalah seorang pendaki yang belum tahu arah mana yang akan dilalui. Ketika kemudian mereka tidak memiliki guider yang baik maka dia akan bisa saja tersesat. Maka agar tidak tersesat, maka dia membutuhkan seorang pemandu yang profesional agar dengan mudah akan dapat sampai kepada tujuan pendakian. Tenaga pendidik dengan demikian memiliki fungsi yang sangat strategis agar para muridnya akan dapat cepat dan tepat sampai kepada tujuan yang diinginkan.
Oleh karena itu, guru yang baik adalah motivator yang baik. Yang dengan kemampuannya itu, maka dia akan dapat dengan mudah memberikan pendidikan dan pengajaran yang relevan dengan kebutuhan para muridnya.
Guru di dalam bahasa aslinya memang berarti seorang pembimbing dan bukan hanya seorang transformer pengetahuan. Di dalam konsep guru, maka dia adalah pembimbing untuk sampai kepada tujuan yang diinginkan bersama-sama. Tidak hanya keinginan muridnya akan tetapi juga keinginan gurunya. Itulah sebabnya seorang guru harus memiliki visi seperti apa murid yang diinginkannya di masa yang akan datang. Tanpa hal ini maka jangan pernah berharap bahwa pendidikan akan menjadi lahan pembebasan manusia di era sekarang dan yang akan datang.
Guru di dalam konteks pendidikan menempati posisi yang sangat mendasar, sebab tidak hanya sebagai penyampai pengetahuan akan tetapi juga sebagai pembimbing ke arah pengetahuan. Jika ini yang menjadi kesadaran guru, maka tentu guru akan terus berdisiplin dan bertanggungjawab ke arah peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Wallahu a’lam bi al shawab.
